Janji Tinggal Janji, 100 Hari Kerja Wali Kota Sukabumi Digugat Mahasiswa
SUKABUMI," Metroexpost.com – Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi turun ke jalan menuntut pertanggungjawaban pemerintah kota atas berbagai janji politik yang dinilai belum terealisasi setelah 100 hari masa kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, pada Rabu, 11 Juni 2025,
Aksi berlangsung di depan Balai Kota Sukabumi dengan membawa berbagai spanduk kritik dan seruan moral. Dalam orasinya, massa aksi menilai pemerintah kota gagal memenuhi ekspektasi masyarakat, terutama dalam hal transparansi anggaran, pelaksanaan program prioritas, dan kemandirian fiskal daerah.
Menanggapi aksi tersebut, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, memilih turun langsung menemui mahasiswa. Ia mengapresiasi aspirasi yang disampaikan dan menyebut aksi ini sebagai bentuk kontrol demokratis yang sehat.
“Semua kritik kami terima sebagai bahan evaluasi. Tapi perlu dipahami, perubahan tidak bisa instan. Kami bekerja setiap hari, bahkan di luar jam kantor,” ujar Bobby di tengah kerumunan massa.
Bobby juga menyebutkan bahwa beberapa program seperti bantuan sosial, beasiswa, dan insentif sudah mulai dijalankan secara bertahap. Ia menekankan bahwa upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi fokus utama, mengingat selama ini Sukabumi masih sangat tergantung pada dana dari pusat.
“Kami akan segera umumkan capaian PAD terbaru. Mungkin lewat kanal resmi atau podcast bersama Wali Kota,” katanya.
Namun, pernyataan Bobby tak sepenuhnya meredam kekecewaan mahasiswa. Salah satu isu sensitif yang juga disorot adalah praktik pengangkatan non-ASN ke posisi strategis, yang dinilai tidak transparan.
Menjawab itu, Bobby berdalih bahwa keberadaan tim komunikasi non-ASN dibutuhkan untuk mendukung ritme kerja pemerintah yang semakin kompleks dan dinamis.
Penulis: Nald